Monday, July 27, 2009

SHODAQOH 1/3 HASIL USAHA

Hadits : Dari Abu Hurairah r.a, Nabi Saw. Bersabda, “pada suatu hari seorang laki-laki berjalan-jalan di tanah lapang, lantas mendengar suara dari awan, ‘Hujanilah kebun Fulan.’ ( suara tersebut bukan dari suara jin atau manusia, tapi dari sebagian malaikat). Lantas awan itu berjalan di ufuk langit, dan menuangkan airnya di tanah yang berbatu hitam.
Tiba-tiba parit itu penuh dengan air. Laki-laki itu meneliti air (dia ikuti ke mana air itu berjalan). Lantas dia melihat laki-laki yang sedang berdiri di kebunnya. Dia memindahkan air dengan sekopnya. Laki-laki (yang berjalan tadi) bertanya kepada pemilik kebun, ‘Wahai Abdullah ( hamba Allah), siapakah namamu?’

SHODAQOH 1/3 HASIL USAHA
Hadits : Dari Abu Hurairah r.a, Nabi Saw. Bersabda, “pada suatu hari seorang laki-laki berjalan-jalan di tanah lapang, lantas mendengar suara dari awan, ‘Hujanilah kebun Fulan.’ ( suara tersebut bukan dari suara jin atau manusia, tapi dari sebagian malaikat). Lantas awan itu berjalan di ufuk langit, dan menuangkan airnya di tanah yang berbatu hitam.
Tiba-tiba parit itu penuh dengan air. Laki-laki itu meneliti air (dia ikuti ke mana air itu berjalan). Lantas dia melihat laki-laki yang sedang berdiri di kebunnya. Dia memindahkan air dengan sekopnya. Laki-laki (yang berjalan tadi) bertanya kepada pemilik kebun, ‘Wahai Abdullah ( hamba Allah), siapakah namamu?’ Pemilik kebun menjawab, ‘Fulan-yaitu nama yang dia dengar di awan tadi.’
Pemilik kebun bertanya, ‘Wahai hamba Allah, mengapa engkau bertanya tentang namaku?’ Dia menjawab, ‘ Sesungguhnya aku mendengan suara di awan yang inilah airnya. Suara itu menyatakan, ‘Siramlah kebun Fulan-namamu.’ Apa yang engkau lakukan terhadap kebun ini?’ Pemilik kebun menjawab, ‘ Bila kamu berkata demikian, sesungguhnya aku menggunakan hasilnya untuk bersedekah sepertiganya. Aku dan keluargaku memakan daripadanya sepertiganya, dan yang sepertiganya kukembalikan ke sini ( sebagai modal penanamannya).”
( HR Muslim).

Tuesday, July 14, 2009

JASA KURIR DALAM KOTA

MALAS ?
Itu alasan yang tepat untuk saya gunakan ide bisnis KURIR segera terwujud selain membantu mempermudah urusan orang.
Misal kita jumpai kasus seperti ini: seseorang habis bepergian, membawa oleh-oleh dan ingin mengirim sebagian ke saudara/kerabat sekota, sementara kendaraan agak sulit, dia harus tetap ngantor. Seseorang melakukan bisnis makanan kecil terbiasa menyuplai ke warung-warung/kios dekat maupun jauh. suatu ketika terkendala dengan masalah transportasi pengiriman. Seseorang ingin mengantar suatu barang, atau makanan, atau apalah, kepada orang lain yang masih sekota, tapi kalau diantar sendiri jalan kaki, naik angkot, kendaraan sendiri ndak punya,

MALAS ?
Itu alasan yang tepat untuk saya gunakan ide bisnis KURIR segera terwujud selain membantu mempermudah urusan orang.
Misal kita jumpai kasus seperti ini: seseorang habis bepergian, membawa oleh-oleh dan ingin mengirim sebagian ke saudara/kerabat sekota, sementara kendaraan agak sulit, dia harus tetap ngantor. Seseorang melakukan bisnis makanan kecil terbiasa menyuplai ke warung-warung/kios dekat maupun jauh. suatu ketika terkendala dengan masalah transportasi pengiriman. Seseorang ingin mengantar suatu barang, atau makanan, atau apalah, kepada orang lain yang masih sekota, tapi kalau diantar sendiri jalan kaki, naik angkot, kendaraan sendiri ndak punya, kendaraan tetangga sedang dipakai, yang ada cuman telepon dan HP. pakai taksi mahal, pangkalan ojek terlalu jauh, seorang mahasiswa ingin meminjam modul/catatan/laporan/tugas rekan lain yang lokasinya lumayan berjauhan meski masih sekota, sementara dia sendiri dan si empunya modul/dll masih disibukkan urusan tugas kuliah lain, seseorang ketinggalan sesuatu kalau kembali lagi tidak cukup waktu bahkan harus keluar uang bensin lagi. Apa bisnis yang tepat dijalankan ? JASA KURIR DALAM KOTA

Bermodalkan motor apa adanya, keinginan besar untuk membantu orang, coba bangun network dengan yang punya mobil pick up.
ng bersama (misal: 5 buah motor, 1 mobil pick up). Ada beberapa nomor kontak dengan customer yang disiapkan (telp, hp, email). Bila usaha makin besar, bisa menambah armada transportasi. Masalah pembagian keuntungan, dibicarakan di awal ketika membentuk kerjasama usaha, proporsional. Lakukan promosi secara efektif dan aktif. Cuma harus hati-hati juga, selektif dalam operasionalisasinya, agar tidak dimanfaatkan untuk kejahatan orang lain, misal mengantar minuman keras, taruhan judi, narkoba, dll.

Monday, July 6, 2009

KISAH SUKSES TIP TOP

Dari milis Tangandiatas.com

Kisah Sukses TIP TOP swalayan

*Kebakaran itu Ternyata Cobaan*

*Majalah Tarbawi*
**Edisi 16 Th 2 31 Januari 2001 M / Syawal 1421 H

*Saya lahir pada tahun 1933, di
Padang, Sumatera Barat. Alhamdulillah sejak kecil orang tua mendidik saya
dengan ajaran Islam yang ketat. Ayah saya berlatar pedagang. Sejak saya
kecil,
ia juga mendidik saya untuk berdagang. Sekaligus mengajarkan *akhlaq*
berdagang.

Suatu saat tanpa disadari, ayah saya kurang
mengembalikan uang pembeli. Tetapi pembeli itu diam saja dan berlalu. Lekas
dipanggilnya orang itu. Sewaktu saya bertanya mengapa dikembalikan sisa
uangnya
sedangkan orang itu tidak tahu. Ayah menjawab, Allah Maha Tahu. Sikap
demikian
akhirnya tertanam dalam hati nurani saya.


Dari milis Tangandiatas.com

Kisah Sukses TIP TOP swalayan

*Kebakaran itu Ternyata Cobaan*

*Majalah Tarbawi*
**Edisi 16 Th 2 31 Januari 2001 M / Syawal 1421 H

*Saya lahir pada tahun 1933, di
Padang, Sumatera Barat. Alhamdulillah sejak kecil orang tua mendidik saya
dengan ajaran Islam yang ketat. Ayah saya berlatar pedagang. Sejak saya
kecil,
ia juga mendidik saya untuk berdagang. Sekaligus mengajarkan *akhlaq*
berdagang.

Suatu saat tanpa disadari, ayah saya kurang
mengembalikan uang pembeli. Tetapi pembeli itu diam saja dan berlalu. Lekas
dipanggilnya orang itu. Sewaktu saya bertanya mengapa dikembalikan sisa
uangnya
sedangkan orang itu tidak tahu. Ayah menjawab, Allah Maha Tahu. Sikap
demikian
akhirnya tertanam dalam hati nurani saya.

Sewaktu baru berumur 11 tahun, saya sudah
diberinya sejumlah uang. “Kamu mau dagang apa,
terserah,ujarnya lembut. Setiap pulang , saya melaporkan
pendapatan saya. Berapa kamu dapat ? Bagus,
pujinya. Waktu itu saya berinisiatif menjual kelapa. Dengan menggunakan
gerobak, saya membeli kelapa di rumah penduduk, dan menjualnya ke pasar
dengan
jarak tempuh sampai 10 km.

Tapi ayah tetap mengutamakan pendidikan
formal. Jangan tinggalkan sekolah. itu selalu
ia tekankan. Lulus SMA saya meneruskan studi ke Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia. Setelah lulus, saya bekerja sebagai Direktur BPD. Saya sudah
bertekad, suatu saat harus mandiri. Setelah tujuh tahun bekerja di BPD, saya
menolak diperpanjang masa jabatan. Saya merasa inilah titik awal permulaan
usaha saya. Saya mesti berdiri di atas kaki sendiri.

Maka sejak 1967, saya mulai menekuni berbagai
bidang usaha. Hingga sepuluh tahun kemudian, sewaktu mencoba bisnis properti
kecil-kecilan, saya sadar, usaha itu sudah tidak bisa lagi saya kembangkan.
Lalu pada tahun 1978, saya memutuskan keliling Eropa, melakukan “studi
banding�, apa sih yang sebaiknya saya kembangkan. Akhirnya saya menemukan,
yang
pokok diperlukan manusia itu sandang dan pangan. Ternyata siapa yang
bergerak
di bidang itu, asalkan mempraktekkan teori-teori yang benar, dapat
berkembang.

Pada tahun 1979, mulailah saya membuka TIP TOP
di Rawamangun. Waktu itu hanya toko kecil, semacam mini market. Saya memulai
dari bawah, dari nol. Luas lantainya hanya 400 M2. Saya juga pergi ke
pasar-pasar tradisional membeli bawang, cabai langsung sama mbok-mbok
penjualnya. Ini berlangsung sekitar dua tahun. Bagi saya ini banyak
hikmahnya,
saya jadi tahu perputaran arus barang mulai dari bawah.

Sejak awal saya sudah mematok mini market itu
harus berdasarkan prinsip-prinsip Islami. Bukan hanya tidak menjual daging
babi dan minuman keras, tetapi saya juga selektif memilih barang. Misalnya daging
sapi atau ayam, kalau harganya terlalu murah, atau tidak jelas memotongnya
Islami atau tidak, saya tolak. Bagi saya justru nmencurigakan kalau harganya
terlalu murah, dari mana dapat daging itu? Jadi barang-barang yang tidak
jelas asal usulnya tak mau saya terima. Saya juga perlu melihat langsung tempat
pemotongan hewannya.Saya berusaha mem*protect* , agar hanya barang yang *
halal* dan *thoyyib* saja yang dijual.

Saya juga mencoba mengikuti bagaimana nabi
berdagang, tentunya sepanjang yang saya ketahui. Nabi Muhammad berdagang
sesuai dengan hati nuraninya, tidak mau menipu, mencelakakan atau menganiaya orang.
Ini saya coba terapkan. Bagi saya kalau sudah cukup untung 2 sampai 3 %
jangan mengambil 5 atau 10 %. Setahu saya prinsip dalam Islam itu, carilah
pendapatan secukupnya untuk dirimu. Jadi walaupun barangnya halal, tapi kalau harganya mahal, bagi saya tidak baik, dan tidak Islami juga jadinya.

Ternyata dasar Islami ini mendapat respon positif dari masyarakat. Tip Top mendapat sambutan di luar dugaan saya. Perkembangannya demikian cepat, bagaikan air bah saja. Lahan seluas 400 M2 itu tidak mencukupi. Tiap tahun saya harus memperluas , dengan membongkar bagian rumah saya di samping mini market.

Tahun 1985, Tip Top sudah berubah jadi Pasar Swalayan, dengan luas 3000 M2 dan kenaikan penjualan 20 hingga 30 kali lipat. Berdasarkan pemantauan kami, pelanggannya tidak hanya yang tinggal di Rawamangun saja, tapi meluas hampir di seluruh Jakarta Timur. Saya merasa ini tak lain karena ridlo Allah. Dengan kesadaran ini, saya semakin takut untuk keluar dari jalur Islami. Tawaran dari supplier barang yang tidak Islami, misalnya minuman keras, bukannya tidak ada. Bahkan fasilitasnya mudah dan keuntungannya besar. Saya tetap menolak semuanya.

Hingga pada Juni 1991, Allah menguji saya.
Kebakaran besar tiba-tiba menimpa Tip Top.Semuanya habis terbakar.
Inventaris,stok-stok barang, gedung, ludes terbakar semuanya. Tak ada lagi yang
tersisa.
Hingga menjelang shubuh, api yang mengamuk sejak jam satu malam masih berkobar.
Pemadam kebakaran boleh dibilang minim bantuannya, karena sedang terjadi
kebakaran juga di Jatinegara.

Sewaktu melihat api yang menjilat-jilat itu,
saya sempat berfikir, apakah ini hukuman atau cobaan dari Allah. Bagi saya,
kalaupun ini hukuman, saya tetap bersyukur. Berarti Allah masih berkenan
memperingatkan saya dan masih memberi kesempatan saya memperbaiki diri.
Sewaktu api masih mengganas, saya pulang untuk sholat shubuh. Setelah sholat,
rasanya muncul cahaya, bahwa ternyata itu bukan
hukuman. Tapi cobaan dari Allah. Saya yakin seyakin-yakinnya bahwa pada
waktu itu saya dicoba.

Pagi hari para karyawan berdatangan. Tak pelak lagi mereka terkejut, sedih, bahkan menangis. Saya hadapi mereka, saya sampaikan apa yang saya yakini. *Bahwa kita sedang dicoba oleh Allah, apakah mampu atau tidak kita melewatinya. Kalau mampu, kita akan “naik kelas�. Kalau tidak,malah akan ditutup segala pintu rizki oleh Allah.* Sayapun sudah bertekad, harus bangkit kembali.

Setelah musibah itu, tanpa saya duga sama sekali, pihak Pemda meminta Tip Top
harus berdiri kembali. Jam sepuluh pagi sesudah kebakaran itu, mereka
bilang, Kalau perlu buka saja disini(*areal Pemda-red*).
Kalau pun mau membangun kembali di tempat lama, apa kesulitannya, kami yang
akan urus. Saya sangat terharu. Rasaya mereka *kok* lebih berkepentingan
daripada kami.

Wakil Gubernur saat itu menanyakan, berapa karyawan yang teraniaya akibat kebakaran itu. Saat itu ada sekitar 200 karyawan yang menggantungkan hidupnya pada Tip Top. Ternyata ia menyampaikan, mereka akan disantuni Pemerintah DKI.Kalau soal ijin dan
lainnya, saudara tidak usah khawatirkan. Pemerintah DKI akan berada di belakang
saudara.ujarnya pada saya. Itu suatu *support *luar biasa yang sama sekali tidak saya duga sebelumnya. Tambah kuat keyakinan saya bahwa ini cobaan dari Allah. Masalah-masalah setelah kebakaran rasanya dimudahkan saja oleh-Nya.

Hal lain yang juga di luar dugaan saya, adalah mudahnya saya memperoleh pinjaman dalam jumlah sangat besar, buat membangun kembali Tip Top. Pertolongan- pertolongan yang tidak disangka sama sekali,ternyata saya dapatkan dengan mudah. Saya pikir itulah kehendak Allah. Sebagai manusia, saya dengan sendirinya sangat terharu dengan karunia Allah ini.

Sekitar dua minggu kemudian, Tip Top dibangun kembali. Di areal lama. Bulan September, separoh dari supermarket sudah dapat dibuka kembali. Saat itu hutang saya kepada supplier mencapai dua milyar lebih. Tapi, Alhamdulillaah, mereka tetap
percaya kepada kami. Walaupun hutang itu belum bisa dibayar, mereka tetap mensupli
kami dengan barang-barang baru.

Pada Februari 1992, keadaan kembali seperti semula,. Setelah enam bulan sebelumnya kami bekerja siang dan malam. Dengan sendirinya kami mengalami berbagai pembaharuan. . Bergerak dengan semangat, kemampuan, situasi serta keadaan yang baru. Ternyata para pelanggan juga tidak meninggalkan kami. Akhirnya, masih pada tahun 1992itu, semua hutang saya pada supplier sudah bisa terbayar. Suatu hal yamg tak saya sangka. Saat itu kembali saya disadarkan, kalau Allah berkenan memberi rizki, dengan mudah saja Ia berikan.

Pada tahun 1992, seseorang tiba-tiba menawarkan sebidang tanah seluas dua hektar di
Bogor. Awalnya, saya sempat pikir-pikir, apa gunanya. Tapi kembali saya merenung,
barangkali Allah mau menguji saya, mampukah saya mengambil manfaat dari tawaran
tanah itu. Akhirnya tanah itu saya beli. Pada tahun 1993 saya dirikan Panti
Yatim Piatu.

Pada tahun itu pula saya dapat membuka cabang. Padahal, terus terang, saya juga tidak tahu dari mana uangnya. Saya juga heran, kok bisa.
Padahal baru dua tahun saya terkena musibah. Agaknya itu yang Allah
janjikan, kalau engkau dekat dengan-Ku, Aku lebih dekat. Ternyata cabang Tip Top itu
pesat perkembangannya. Pada tahun 1999 kami membuka cabang di kawasan Tangerang. Insya Allah pada tahun 2001 kami akan membuka satu atau dua cabang
lagi. Di setiap cabang itu, kami tetap menegakkan prinsip awal, yaitu supermarket berjiwa Islami.

Terhadap suppiler dan pembeli, sikap jujur tetap saya utamakan. Itu merupakan modal pokok usaha. Supplier men*suply* barang puluhan milyar. Bagaimana mungkin mereka percaya, kalau saya tidak jujur. Pernah pula datang seorang pembeli yang mengeluhkan harga barang kami.Menurutnya, ternyata di tempat lain, ada barang serupa dengan harga lebih murah. Boleh jadi kami tertipu, “tertidur� atau pedagang lain berusaha men-*cut* prinsip kami. Setelah kami cek dan benar harga di sana lebih murah, kami kembalikan selisih harganya kepada pembeli itu.

Kini, kami mulai mempunyai anak-anak angkat, mereka ingin bergerak di bidang usaha ini tapi tidak tahu caranya. Mereka kami bimbing, tanpa memperhatikan unsur komersialnya. Kalau sudah berkembang,kami lepas. Sekarang sudah ada beberapa yang sudah bisa dilepas. Bahkan sudah membuka cabang-cabang mini marketnya.

Kami berusaha tetap eksis di Indoensia ini. Tentunya nanti akan lebih banyak lagi serbuan pesaing yang masuk, setelah AFTA 2003. Tapi, insya Allah kami bisa
menghadapi itu. Dan saya yakin seyakin-yakinnya, Allah akan melindungi usaha-usaha yang diridloi-Nya.

Ke depannya, cita-cita saya, saya sangat ingin membuka supermarket di dekat Masjidil Haram atau Masjid Nabawi.

Sekali lagi, saya sangat bersyukur, orang tua menganut Islam yang baik dan mengupayakan saya demikian juga. Yang saya sayangkan mereka keburu berpulang, dan belum sempat menikmati hasil kerja keras dan rizki Allah pada saya. Saya belum sempat menyenangkan mereka. Tapi Allah sudah memutuskan. Saya hanya bisa berdoa, mudah-mudahkan mereka mendapat tempat layak di sisi-Nya.

Kini, saya mempunyai generasi penerus, putra-putri saya. Insya Allah usaha ini akan jatuh ke tangan yang benar. Jangan sampai goyah membawa prinsip Islam dalam
perjalanan selanjutnya. Saya optimis, Insya Allah, usaha-usaha apapun, termasuk swalayan yang berada dalam koridor Islam, akan dapat berkembang terus.

Seperti dikisahkan Bapak Rusman Maamoer,



Sunday, July 5, 2009

Untung ada Untung....

Pernah tahu atau kenal orang yang selaluuuu saja beruntung? Hampir tidak pernah bernasib sial, seakan-akan dewi fortuna mengiringi tiap langkah si Untung itu.

Tapi tahukah anda, kalau anda pun bisa jadi si Untung?

Caranya? Kenali dan lakukan kebiasaaan si Untung daaannn... anda pun akan mengalami keberuntungan yang sama. Kebiasaan tersebut antara lain:

Pernah tahu atau kenal orang yang selaluuuu saja beruntung? Hampir tidak pernah bernasib sial, seakan-akan dewi fortuna mengiringi tiap langkah si Untung itu.

Tapi tahukah anda, kalau anda pun bisa jadi si Untung?

Caranya? Kenali dan lakukan kebiasaaan si Untung daaannn... anda pun akan mengalami keberuntungan yang sama. Kebiasaan tersebut antara lain:

1. Harus selalu fokus. Definisikan tujuan Anda dengan jelas dan sangat rinci hingga seperti sudah menjadi kenyataan. Tetap berpegang terhadap tujuan itu sangat penting, janganlah terpengaruh oleh masalah2 yang mungkin timbul.

2. Selalu terbuka dan haus akan ilmu serta informasi. Dengan demikian, anda akan selalu siap terhadap berbagai kondisi dan cepat tanggap melihat peluang yang muncul. Saat suatu peluang tiba-tiba muncul, anda dapat mengenali potensinya sekaligus memanfaatkannya.

3. Tetap semangat. Ketika dihadapkan dengan tantangan, hambatan atau bahkan kegagalan, anda harus tetap semangat. Coba pendekatan yang berbeda, cara baru, dan kembali mencoba lagi.

4. Selalu mencari solusi. Anda harus bisa melihat "gelas setengah penuh" bukan “setengah kosong” karena itulah tipe orang yang selalu dapat melihat sisi positif dari setiap situasi. Jangan meributkan dan mencari siapa penyebab masalah tapi langsung mencari solusi sebagai jalan keluar.

5. Menjauh dari orang-orang yang pesimis. Seringkali kita mendengar perkataan “udah deh, jangan berharap terlalu banyak” atau “Ya.. terima aja kamu mampunya cuma segitu”. Orang-orang pesimis seperti ini tidak usah diambil hati, karena ucapan-ucapan mereka adalah cerminan ketidakmampuan mereka sendiri. Jadikan semua itu sebagai motivator atau penambah semangat anda untuk sukses dan membuktikan bahwa mereka semua salah besar!

Yup, that’s it! Cuma 5 kebiasaan aja, gak banyak kan? Segera lakukan dengan konsisten dan jadilah Mr. Untung yang selalu sukses!

Tetap Semangat!!

Sumber: Paguyuban Parahyangan


Untung ada Untung....

Pernah tahu atau kenal orang yang selaluuuu saja beruntung? Hampir tidak pernah bernasib sial, seakan-akan dewi fortuna mengiringi tiap langkah si Untung itu.

Tapi tahukah anda, kalau anda pun bisa jadi si Untung?

Caranya? Kenali dan lakukan kebiasaaan si Untung daaannn... anda pun akan mengalami keberuntungan yang sama. Kebiasaan tersebut antara lain:

Pernah tahu atau kenal orang yang selaluuuu saja beruntung? Hampir tidak pernah bernasib sial, seakan-akan dewi fortuna mengiringi tiap langkah si Untung itu.

Tapi tahukah anda, kalau anda pun bisa jadi si Untung?

Caranya? Kenali dan lakukan kebiasaaan si Untung daaannn... anda pun akan mengalami keberuntungan yang sama. Kebiasaan tersebut antara lain:

1. Harus selalu fokus. Definisikan tujuan Anda dengan jelas dan sangat rinci hingga seperti sudah menjadi kenyataan. Tetap berpegang terhadap tujuan itu sangat penting, janganlah terpengaruh oleh masalah2 yang mungkin timbul.

2. Selalu terbuka dan haus akan ilmu serta informasi. Dengan demikian, anda akan selalu siap terhadap berbagai kondisi dan cepat tanggap melihat peluang yang muncul. Saat suatu peluang tiba-tiba muncul, anda dapat mengenali potensinya sekaligus memanfaatkannya.

3. Tetap semangat. Ketika dihadapkan dengan tantangan, hambatan atau bahkan kegagalan, anda harus tetap semangat. Coba pendekatan yang berbeda, cara baru, dan kembali mencoba lagi.

4. Selalu mencari solusi. Anda harus bisa melihat "gelas setengah penuh" bukan “setengah kosong” karena itulah tipe orang yang selalu dapat melihat sisi positif dari setiap situasi. Jangan meributkan dan mencari siapa penyebab masalah tapi langsung mencari solusi sebagai jalan keluar.

5. Menjauh dari orang-orang yang pesimis. Seringkali kita mendengar perkataan “udah deh, jangan berharap terlalu banyak” atau “Ya.. terima aja kamu mampunya cuma segitu”. Orang-orang pesimis seperti ini tidak usah diambil hati, karena ucapan-ucapan mereka adalah cerminan ketidakmampuan mereka sendiri. Jadikan semua itu sebagai motivator atau penambah semangat anda untuk sukses dan membuktikan bahwa mereka semua salah besar!

Yup, that’s it! Cuma 5 kebiasaan aja, gak banyak kan? Segera lakukan dengan konsisten dan jadilah Mr. Untung yang selalu sukses!

Tetap Semangat!!


Thursday, July 2, 2009

Marketing ala Nabi Muhammad SAW

Kemandirian, Entrepreneurship, Etika dan Strategi Bisnis; Teladan dari
Rasulullah SAW
Teladan dan contoh terbaik bagi manusia adalah Rasulullah Muhammad
SAW. Beliau adalah teladan hidup yang menyemai banyak kebaikan dalam
rangkaian keindahan hidup. Dari beliau juga bisa kita ambil teladan
bagaimana merintis, mengelola dan mengembangkan bisnis secara lurus
dan bersih. Beliau telah memancangkan tonggak teladan untuk meraih
sukses menjadi entrepreneur secara benar. Keteladanan yang akan
senantiasa layak diikuti setiap generasi dari semua generasi sekarang
maupun yang akan datang.


Marketing ala Nabi Muhammad SAW
------------ --------- --------- --------- --------- -------

Kemandirian, Entrepreneurship, Etika dan Strategi Bisnis; Teladan dari
Rasulullah SAW
Teladan dan contoh terbaik bagi manusia adalah Rasulullah Muhammad
SAW. Beliau adalah teladan hidup yang menyemai banyak kebaikan dalam
rangkaian keindahan hidup. Dari beliau juga bisa kita ambil teladan
bagaimana merintis, mengelola dan mengembangkan bisnis secara lurus
dan bersih. Beliau telah memancangkan tonggak teladan untuk meraih
sukses menjadi entrepreneur secara benar. Keteladanan yang akan
senantiasa layak diikuti setiap generasi dari semua generasi sekarang
maupun yang akan datang.

Sayangnya seringkali kita kesulitan untuk mendapati informasi tentang
karir bisnis Rasulullah sang teladan. Kalaupun kita mendapatinya
seringkali terpotong-potong dalam berbagai kitab Shiroh. Terpadu dalam
rangkaian sejarah yang kompleks. Untuk itu kita memerlukan bahan yang
lebih ringakas untuk melihat tentag karir bisnisnya secara lebih
jelas, seperti:

q Bagaimana Rasulullah merintis bisnisnya. Menyiapkan mentalitas dan
karakter kepribadian yang kemudian mendukung kesuksesan bisnisnya.

q Bagaimana ketekunan, kejelian dan kesuksesan bisnis yang telah
dijalankan oleh Rasulullah. Bagaimana kisah menariknya. Bagaimana
strategi pemasaran dan customer service-nya. Bagaimana menghadapi
kompetitor.

q Bagaimana pengalaman bisnis beliau. Sejauh mana relasi dan
pengalaman beliau dalam menekuni bisnis ini sehingga sangat memahami
permasalah bisnis. Yang kelak dikemudian hari ketika kenabian itu
turun, pemahaman ini menjadi sangat komprehensif untuk memberikan
panduan hadits yang digunakan sumber Fiqih Muammalat untuk memberikan
framework 'berbisnis secara syariah'.

q Apa kiat-kiat kesuksesannya. Dan bagaimana nasihat beliau untuk
pebisnis modern agar sukses besar. Sukses bukan hanya didunia saja.
Tetapi beruntung didunia dan diakhirat.

Merintis Bisnis
Mengkaji pribadi beliau, kita akan mendapatkan jiwa entrepreneurship
beliau sudah dipupuk sejak dini. Allah mentarbiyah (mendidik) kekuatan
pribadinya sejak kecil dengan hidup dalam kondisi yatim-piatu. Beliau
memulai mengasah mentalitas wirusahanya dengan menjadi pengembala.
Beliau menjadi pengembala untuk orang-orang Mekkah di masa
kanak-kanaknya. Dengan menjadi pengembala beliau mendapatkan upah.
Beliau mengembalakan biri-biri orang Quraisy ketika masih terlalu muda
ini guna meringankan sedikit beban yang ditanggung oleh pamannya.
Beliau ingin berpenghasilan dan bisa mandiri. Tidak hendak berpangku
tangan hanya sekedar bermain saja.

Sebagai anak muda yang jujur dan punya harga diri, beliau sama sekali
tidak suka berlama-lama menjadi tanggungan pamannya yang memiliki
beban keluarga besar. Beliau kemudian dalam usia mudanya melanjutkan
menjadi pebisnis dalam bidang perdagangan. Jiwa enterepreneurship- nya
semakin kuat karena sejak usia 12 tahun telah mengikuti perjalanan
bisnis pamannya yang meliputi; Syria, Jordan, dan Lebanon saat ini.

Muhammad melihat peluang bisnis sebagai sarana yang menarik untuk
mandiri. Hal ini setidaknya cukup dipengaruhi oleh kondisi yang
melingkupinya. Saat itu kondisi Mekkah yang paling berkembang adalah
bisnis perdagangan. Tanahnya yang kering sangat sulit untuk bercocok
tanam. Kejelian melihat peluang keuntungan terbesar pada sektor
perdagangan kemudian membuatnya menekuni bisnis perdagangan ini.
Selain itu latar belakang keluarganya adalah pebisnis yang sangat kuat
dan sukses. Sebagaimana sejarah mencatat, empat orang putera Abdul
Manaf (kakek-kakeknya) adalah pemegang izin kunjungan dan jaminan
keamanan dari para penguasa dari negara-negara tetangga seperti
Syiria, Irak, Yaman dan Ethopia. Mereka dapat membawa kafilah-kafilah
bisnisnya ke berbagai negara tersebut secara aman dan lancar.

Selain itu, Muhammad dilahirkan pada masa kaum Quraisy mencapai
kejayaan dalam perdagangan. Sejak kecil beliau juga dirawat kakeknya
Abdul Muthalib yang juga pebisnis. Setelah kakeknya meninggal,
Muhammad kemudian tinggal bersama pamannya Abu Thalib yang berprofesi
dalam bisnis perdagangan pula.

Sebagai anak muda yang lembut hati, berazzam kuat dan memiliki harga
diri yang tinggi, beliau sama sekali tidak suka berlama-lama menjadi
tanggungan sang paman. Ketika menginjak semakin dewasa dan menyadari
bahwa pamannya memiliki beban berat keluarga besar yang harus diberi
nafkah, beliau mulai berdagang sendiri di Makkah. Profesi sebagai
pebisnis ini dimulai dalam sekala yang kecil dan bersifat pribadi.
Beliau membeli barang-barang dari satu pasar lalu menjualnya pada
orang lain.

Muhammad adalah seorang pemuda miskin yang memulai bisnisnya dari
tahap awal. Terkadang bekerja untuk mendapatkan upah dan terkadang
sebagai agen untuk beberapa pebisnis kaya di kota Mekkah. Dalam
mencari nafkah yang halal beliau bekerja keras, sungguh-sungguh dan
cermat menggeluti profesi bisnis ini yang tentunya tidak hanya untuk
memenuhi kebutuhan hidup tetapi juga membangun reputasi dimata para
pemodal, relasi dan pelanggan.

Beliau juga telah memasuki kerjasama bisnis bersama dengan beberapa
orang. Sebagai pribadi yang dikenal jujur (shidiq) dan terpercaya
(amin) oleh masyarakat, beliau memiliki kesempatan untuk mengembangkan
bisnisnya dengan menjalankan modal orang lain. Diantaranya menerima
modal dari para janda dan anak yatim dengan sistem upah maupun bagi
hasil.

Beliau juga pernah bermitra dengan Saib ibnu Ali yang pernah
menyatakan dan mengakui bahwa Muhammad adalah mitranya dalam berdagang
dan selalu lurus dalam perhitungan- perhitungannya. Salah satu dari
mitra pemodal lainnya adalah Khadijah, salah seorang konglomerat kaya
di masa itu.

Muhammad menjalankan kontrak syirkah (kerjasama) dengan sistem upah
maupun bagi hasil (mudharabah) dengan Khadijah. Kadang-kadang dalam
kontraknya Muhammad sebagai pengelola (mudharib) dan Khadijah sebagai
sleeping partner(shahibul maal) dan sama-sama berbagi atas keuntungan
maupun kerugian. Terkadang pula Muhammad menjadi pebisnis yang
digaji/medapatkan upah untuk mengelola barang dagangan Khadijah.
Diantaranya Khadijah pernah mempercayakan kepadanya modal untuk
bertolak ke Syiria.

Dalam masa usia 17 hingga sekitar 20 tahun adalah masa tersulit dalam
perjalanan bisnis Muhammad karena beliau harus mandiri dan bersaing
dengan pemain-pemain senior dalam perdagangan regional.

Ketekunan, Kejelian dan Kesuksesan
Muhammad kemudian banyak melakukan perjalanan-pejalana n bisnis dengan
modal Khadijah ini. Beliaupun telah sering mengunjungi Bahrain dalam
rangkaian lawatan bisnis. Beliau adalah seorang saudagar ulung. Beliau
pernah mendapatkan imbalan seekor unta muda untuk setiap kali
perjalanan ke kota-kota dagang di sekitar Yaman. Sebuah Hadits juga
menjelasakan, diriwayatkan oleh adz-Dzahabi dari Nabi "saya telah
melakukan dua kali perjalanan dagang untuk Khadijah dan mendapat upah
dua ekor unta betina dewasa" (Jami' ash-Shagir).

Ketekunan dan kesungguhan beliau dalam berbisnis juga sangat menonjol.
Beliau pernah menunggu pembelinya, Abdullah bin Abdul Hamzah selama
tiga hari. Abdullah bin Abdul Hamzah mengatakan: "Aku telah membeli
sesuatu dari Nabi sebelum beliau menerima tugas kenabian, dan karena
masih ada suatu urusan dengannya maka menjanjikan untuk mengantarkan
padanya, tetapi aku lupa. Ketika teringat tiga hari kemudian, aku pun
pergi ke tempat tersebut dan menemukan Nabi masih berada disana". Nabi
berkata, "Engkau telah membuatku resah, aku berada di sini selama tiga
hari menunggumu" (HR. Abu Dawud). Sebuah kesabaran dan pengorbanan
yang luar biasa untuk tidak membuat relasi atau pelanggan (customer)
kecewa. Tidak pula lantas marah, kecuali hanya menyampaikan bahwa
telah menunggu tiga hari.

Kecerdasan Bisnis beliau sangat teruji. Beliau pernah ketika menjual
barang dagangan di pasar-pasar Busra meraih keuntungan dua kali lipat
dibanding pebisnis-pebisnis yang lain. Ketika Khadijah mendapatinya
dengan keuntungan yang sangat besar yang belum pernah diraih siapapun
sebelumnya maka Khadijah memberikan keuntungan yang lebih besar
daripada yang telah mereka berdua sepakati sebelumnya.

Kecerdikan dalam berbisnis dan penguasaannya tehadap pasar juga sangat
luar biasa. Pada suatu waktu Muhammad diminta membawa dagangan milik
Siti Khadijah. Muhammad dikenal sebagai orang yang jujur dalam segala
hal, sehingga digelari Al-Amin (orang yang paling dapat dipercaya).
Hal itu pun diterapkan dalam berbisnis. Para pebisnis Quraisy Mekkah
tidak suka kepada Muhammad yang jujur dalam berdagang ini. Bagi
mereka, dagang ya dagang, jujur ya jujur. Mereka berpandangan tidak
bisa kedua hal itu dipadukan. Akhirnya mereka membuat rencana untuk
membangkrutkan Muhammad. Ketika rombongan pedagang Mekkah itu membawa
barang dagangan ke Syam (sekarang dikenal dengan nama Suriah), mereka
sengaja menjatuhkan harga. Muhammad tidak mau melakukannya, karena
yang dia bawa adalah dagangan milik Siti Khadijah, bukan miliknya
sendiri. Beliau harus amanah.

Selain itu, beliau telah sangat memahami kondisi pasar saat itu bahwa
jumlah permintaan (demand) jauh lebih tinggi dari jumlah penawaran
(suplay). Beliau memahami seluruh barang pasti akan terjual karena
permintaan lebih tinggi dari jumlah barang yang tersedia. Karena itu,
bila barang dagangan para saudagar Quraisy itu habis, pasti konsumen
akan tetap mencari barang tersebut. Benar saja, ketika dagangan yang
harganya dibanting itu habis, maka masyarakat akhirnya membeli
barang-barang kepada Muhammad dengan harga normal. Ketika rombongan
pedagang itu pulang, Mekkah pun gempar. Semua pedagang rugi, kecuali
Muhammad yang untung besar. Inilah contoh kejelian melihat,
menganalisis, dan memahami pasar serta keberkahan dari sikap jujur dan
amanah. Ini juga merupakan bukti kemampuan merespon strategi pesaing
secara jernih.

Karier bisnis Muhammad semakin kuat dalam usia 25 tahun. Usia ini
merupakan titik keemasan entrepreneurship Muhammad setelah mendapatkan
back-up financial yang lebih mapan dari sang Istri Khadijah yang telah
dinikahi. Tak heran dari kesuksesan bisnisnya kalau kemudian maskawin
yang beliau serahkan ketika pernikahan juga sangat besar pada waktu
itu. Maskawinnya adalah 20 ekor unta muda. Hal ini merupakan bukti
keberhasilan beliau sebagai pebisnis. Sejarah juga telah mencatatkan
bahwa beliaulah pribadi yang pernah ber-Qurban dalam jumlah yang
sangat besar. Mengurbankan 100 Unta secara pribadi. Kalau kita hitung
kasar saja, satu ekor untuk sekarang berkisar Rp 7-10 Juta. Berarti
Qurban beliau senilai Rp 700 juta s/d 1 milyar-an. Jumlah yang sangat
besar untuk Qurban dari seorang pribadi pada sepanjang sejarah
peradaban.

Setelah menikah dengan Khadijah, beliau tetap melangsungkan bisnis
perdagangan seperti biasa. Membawa dagangannya ke berbagai daerah di
semenanjung Arabia dan negeri-negeri perbatasan Yaman, Bahrain, Irak
dan Syiria. Namun sekarang ia bertindak sebagai manajer sekaligus
mitra usaha istrinya.

Pengalaman Bisnis
Muhammad dengan ketekunan dan kesungguhanya kemungkinan besar telah
mengunjungi pusat-pusat bisnis perdagangan yang terkenal di Arabia
berulangkali. Beliau juga bertemu dengan konglomerat dari berbagai
wilayah. Pusat-pusat bisnis perdagangan di Arabia yang terkenal
diantaranya; Pertama, Fumatul Jandal: pusat bisni yang terkenal ini
terletak di ujung utara Hijaz di dekat perbatasan Syiria waktu itu.
Pekan bisnis diadakan setiap tahun pada awal bulan Rabi'ul Awwal di
tempat ini. Saat seperti itu para pebisnis dari jauh dan dekat
berdatangan ke tempat tersebut. Pasar ini berlangsung hingga akhir
pekan.

Kedua, Mushaqqar: tempat pekan bisnis ini pada sebuah kota yang
terkenal di Hijar (Bahrain) mulai awal Jumadil Awwal. Berlangsung
sebulan penuh. Ketiga, Suhar: ini adalah sebuah kota di Oman. Pekan
bisnis ini berlangsung selama lima hari pada bulan Rajab. Keempat,
Dabba: ini adalah salah satu dari dua kota pelabuhan Oman. Para
pebisnis dari daerah Sind, Hind (India), Cina dan banyak negara-negara
timur lainnya datang ketempat ini untuk berbisnis.

Kelima, Shihr (Maharah): sebuah kota yang terletak disebelah pantai
laut Arabia, antara Aden dan Oman. Kota ini terkenal dengan parfumnya
yang dikenal dengan 'Amber'. Pekan bisnis ini dilangsungkan sejak awal
hingga pertengahan bulan Sya'ban. Keenam, Aden: pekan bisnis di Aden
diadakan mulai tanggal satu hingga sepuluh Ramadhan. Banyak pebisnis
dari timur dan selatan berdatangan untuk berbisnis. Ketujuh, San'a:
ibukota Yaman. Pekan bisnis diadakan mulai tanggal sepuluh hingga
akhir Ramadhan. Kedelapan, Rabiyah: nama sebuah kota di Hadramaut.
Pasar bisnis ini diadakan mulai tanggal lima belas Dzulqa'dah dalam
waktu satu bulan.

Kesembilan, Ukaz: nama sebuah tempat diujung Najd (dekat Thaif). Pasar
bisnis ini bersamaan dengan pasar yang berada di Hadramaut. Pasar ini
melebihi pasar-pasar lain dalam hal kemegahan fasilitas bisnis, omzet
transaksi bisnisnya dan peserta bisnis dari berbagai wilayah. Pasar
ini banyak dikunjungi pebisnis dari suku-suku Hawazin, Ghatafan,
Aslam, Ahabish, Adl, ad-Dish, al-Haya, al-Mustaliq dan Quraisy.

Kesepuluh, Dul Majaz: terletak didekat Ukaz (antara Ukaz dan Makah),
dan pasar bisnis diadakan pada tangal satu hingga tanggal tujuh bulan
Dzul-Hijjah. Kesebelas, Mina: pasar bisnis berlangsung selama musim
Haji (dekat Mekkah). Keduabelas, Nazat: terletak diwilayah Khaibar
mulai tanggal sepuluh sampai akhir bulan Muharam. Ketigabelas, Hijr:
adalah nama sebuah kota di Yamamah dimana pasar bisnis bersamaan
dengan Nazat. Terakhir, pasar yang terletak diluar semenajung Arabia
yang sering didatangi Muhammad adalah Busra (Syiria). Praktis beliau
telah mengunjunggi daerah-daerah di Arabia Utara, Selatan, Timur dan
Barat untuk berbisnis. Sebuah kerja keras yang luar biasa. Sehingga
memiliki pengalaman berbisnis yang sangat banyak. Berinteraksi dan
berkompetisi dengan pebisnis regional dan pebisnis dari negari-negari
timur jauh serta dari wilayah-wilayah lainnya.

Beliau mulai mengurangi aktivitas bisnis ketika sudah berusia 37-an
dan terutama sesudah datangnya Nubuwah (kenabian). Meski demikian
naluri kebiasaan dan penghargaan terhadap bisnis masih tetap tinggi.
Beliau tetap pernah beraktivitas bisnis. Anas meriwayatkan bahwa Nabi
pernah menawarkan sebuah kain pelana dan bejana untuk minum seraya
mengatakan, "Siapa yang ingin membeli kain pelana dan bejana air
minum?" Seorang laki-laki menawarnya seharga satu dirham, dan Nabi
menanyakan apakah ada orang yang akan membayar lebih mahal. Seorang
laki-laki menawar padanya dengan harga dua dirham, dan beliapun
menjual barang tersebut padanya (HR. Tirmidzi, Abu Dawud dan Ibnu
Majah)

Nasihat dan Teladan untuk Pebisnis Modern
Bisnis dan perdagangan termasuk dalam kegiatan manusia yang
terpenting. Bisnis dan perdagangan diperlukan karena tidak ada
seorangpun yang dapat hidup dengan sempurna, mampu menyediakan segala
keperluan dan tuntutan hidupnya sendiri tanpa melibatkan orang lain.
Oleh karena itu manusia saling memerlukan, bekerjasama dan saling
tolong menolong.

Islam mendorong ummatnya berusaha mencari rezeki supaya kehidupan
mereka menjadi baik dan menyenangkan. Allah SWT menjadikan langit,
bumi, laut dan apa saja untuk kepentingan dan manfaat manusia. Manusia
hendaklah mencari rezeki yang halal. Firman Allah dalam surah An-Naba
(78): 10-11 :

"Dan Kami jadikan malam sebagai pakaian. Dan Kami jadikan siang untuk
penghidupan. Dalam ayat itu Allah mengajarkan keseimbangan antara
mencari rezeki untuk kehidupan dan beristirahat (leisure). Malam hari
untuk beristirahat dan mengumpulkan tenaga dan siang hari bekerja
mencurahkan tenaga, berbisnis berdagang untuk mencari rezeki."

Aisyah pernah meriwayatkan bahwa Rasululah bersabda, "Hal-hal yan
paling menyenangkan yang engkau nikmati adalah yang datang dari hasil
tanganmu sendiri, anak-anakmu berasal dari apa yang engkau hasilkan"
(HR. Tirmidzi, Nasa'i dan Ibnu Majah). Nabi juga bersabda, "Berusaha
mendapatkan nafkah yang halal adalah kewajiban disamping tugas-tugas
lainnya yang telah diwajibkan" (HR. Baihaqi).

Beliaupun memberikan nasihat untuk kita yang bisa senantiasa menjadi
motivasi dan perlu diamalkan. Rafi' bin Judaij berkata bahwa
"Rasulullah saw ketika ditanya, usaha apakah yang paling baik? Rasul
menjawab: yaitu usaha seseorang dengan tangannya sendiri dan semua
jual beli yang baik" (HR. Hakim). Usaha dengan tangan sendiri bisa
dalam bentuk aktivitas jasa, produksi, pertanian, perikanan maupun
yang lain. Sedang jual beli adalah aktivitas bisnis peniagaan barang
dan jasa.

Dalam beberapa hadist Rasulullah SAW memberikan dorongan kepada
ummatnya untuk mencari rezeki dengan berusaha dan berdagang.
Rasulullah sendiri adalah contoh seorang pedagang yang sukses. Ketika
masih kecil beliau telah menemani pamannya Abu Thalib berdagang ke
Syam. Detelah memasuki usia dewasa bahkan beliau sendiri menjalankan
bisnis milik Siti Khadijah ke Syam dan kembali dengan keuntungan yang
besar. Ini adalah bukti kemampuan, kepercayaan dan amanah beliau
sebagai pedagang. Rasulullah SAW bersabda : "Pedagang yang amanah dan
benar akan bersama dengan para syuhada di hari qiyamat nanti" (HR.
Ibnu Majah dan al-Hakim).

Muhammad -yang menjadi pedagang sejak usia muda- mempunyai empat kiat
sukses berbisnis. Yakni, sidiq (benar), amanah (dapat dipercaya),
fatonah (cerdas, cerdik, memahami manajemen dan strategi bisnis), dan
tabligh (kemampuan komunikasi dan meyakinkan relasi atau pembeli).
Bila keempat sifat atau kiat ini ada pada seorang pebisnis, insya
Allah dia akan berhasil. Ini merupakan karakter bisnis yang Islami.
Namun, bisa pula diterapkan oleh siapa pun, sebab ajaran Islam itu
bersifat universal.

Muhammad telah melakukan transaksi-transaksi perdagangannya secara
jujur, adil dan tidak pernah membuat pelanggannya mengeluh atau
kecewa. Ia selalu menepati janji dan mengantarkan barang dagangan
dengan standar kualitas sesuai permintaan pelanggan. Reputasinya
sebagai pedagang yang benar-benar jujur telah tertanam sejak muda. Ia
selalu memperlihatkan rasa tangungjawabnya terhadap setiap transakasi
yang dilakukan. Lebih dari itu, Muhammad juga meletakkan
prinsip-prinsip dasar dalam melakukan transaksi dagang secara adil
(Afzalurrahman, 1996).

Nasihat-nasihat beliau bisa dijadikan sebagai moralitas baru yang akan
membingkai aktivitas para pebisnis hari ini. Muhammad sangat sopan dan
baik hati dalam melakuan transaksi binis perdagangan. Selain itu
beliau juga menasehati para sahabatnya untuk bersikap yang sama kapan
saja dan dengan siapa saja mereka melakukan transaksi. Jabir
meriwayatkan bahwa Rasulullah berkata, "Rahmat Allah atas orang yang
berbaik hati ketika ia menjual dan membeli, dan ketika ia membuat
keputusan" (HR. Bukhori). Dalam kesempatan yang lain Abu Sa'id
meriwayatkan bahwa Rasulullah berkata, "Saudagar yang jujur dan dapat
dipercaya akan dimasukan dalam golongan para Nabi, Shiddiqien dan
Syuhada" (HR. Tirmidzi). Dan banyak lagi ajaran yang menjadi framework
kita dalam berbisnis yang perlu dikaji lebih jauh.
Marketing dalam bisnis adalah sebuah konsep yang dimunculkan untuk
menghasilkan sebuah penjualan atau lebih jauh diharapkan dapat
mendatangkan keuntungan untuk perusahaan atau individu.
Banyak sekali konsep-konsep marketing dibuat seiring denga kemajuan
jaman. Semakin tinggi persaingan maka akan semakin sulit untuk
melakukan penjualan, semakin sulitnya penjualan maka akan semakin
banyak konsep-konsep marketing untuk menghalalkan segala cara untuk
mencapai tujuan. Ada kalanya yang "menyerah" dan beralih ke bidang
lain, tetapi tidak sedikit pula untuk mencapai tujuan mereka mendobrak
etika dalam berbisnis.
Etika adalah sebuah peraturan sosial yang tidak tertulis namun secara
tidak langsung langsung disepakati dan dilaksanakan oleh seluruh
masyarakat dalam kontek sosial, sehingga bila etika dilanggar maka
hukuman yang timbul juga akan bersifat sosial seperti dijauhi atau
diacuhkan dan yang paling berat adalah dimasukkan dalam daftar hitam
oleh masyarakat.
Setiap masyarakat mempuyai etika yang berbeda sesuai bidangnya
termasuk dalam berbisnis. Pada dasarnya etika dalam berbisnis secara
keseluruhan mempunyai 2 poin utama yaitu tidak menipu atau mengelabui
dan tidak melanggar nilai-nilai kesopanan dalam masyarakat.
Marketing digunakan untuk mendapatkan uang, sehingga kadangkala etika
tidak lagi dipergunakan dalam berbisnis. Saling menjatuhkan, saling
menjilat, saling menginjak hingga melakukan kebohongan seakan-akan
disahkan dalam suatu strategi marketing.
Kecap tidak ada nomor dua, semuanya no 1. Komunikasi dalam promosi
yang membesar-besarkan produk secara berlebihan yang sebenarnay tidak
mencerminkan keadaan produk sebenarnya, sehingga menipu konsumen
seringkali kita jumpai dalam segala bidang. Pergesaran pola pemasaran
dari pola tradisional ke modern semakin mengecilkan etika dalam
berbisnis.
Lalu bagaimana untuk menjalankan bisnis? apakah tidak perlu
marketing?.. tetapi yang perlu diingat pada dasarnya kita akan selalu
melakukan marketing dalam setiap apa yang kita lakukan..!!
Apa yang kita butuhkan? yang dibutuhkan dalam menjalankan bisnis
adalah ilmu dan konsep marketing yang jujur. Kenapa harus jujur?
Perusahaan tentunya ingin mendapatkan hasil yang maksimal denga
berdasarkan kekuatan loyalitas dari konsumennya. Karena pelanggan yang
setia akan selalu menggunakan produknya Kesetiaan tercipta dari
kepercayaan dan kepercayaan lahir dari hubungan yang baik yang
didasari oleh sikap saling percaya. Saling percaya akan terbentuk
apabila keduabelah pihak sama-sama jujur.
Kembali kepada marketing yang jujur, sejauh ini di dunia ada satu
manusia yang paling jujur dan paling dipercaya (al-amin) yaitu Nabi
Muhammad SAW yang kebeteulan beliau bukan hanya seorang nabi tetapi
sebelum mendapat gelar kenabiannya beliau adalah seorang pengusaha.
Apa yang telah beliau laksanakan dalam berdagang, sangatlah menarik
untuk diperhatikan terlepas dari kapasitasnya sebagai seorang Nabi
utusan Allah SWT, tetapi sebagai seorang pedagang.
Marketing Muhammada adalah marketing yang dilakukan oleh Muhammad pada
abad ke 7, dimana beliau menempatkan sikap jujur , ikhlas,
Profesionalisme, Silahturahmi dan Murah hati sebagai lima rumusan
konsep dalam berdagang yang dilakukan oleh beliau
Kejujuran yang diikuti konsep ikhlas akan membentuk seorang marketer
atau sebuah perusahaan tidak lagi emmandang materi sebagai tujuan
utama. Tetapi lebih terbuka kepada keberhasilan/ keuntungan baik secara
materi maupun non materi bahkan terhadap suatu kegagalan.
Kedua konsep tersebut dibingkai oleh sikap Profesionalisme sehinga
sorang marketer/perusahaan akan memaksimalkan suatu pekerjaan atau
dalam menghadapi masalah, tidak mudah menyerah maupun menjadi pengecut
bila mendapatkan resiko.
Silahturahmi, adalah konsep keempat yang menjembati antar manusia
dengan manusia baik bukan saja antar penjual dan pendagang bahkan
dengan kompetitor sekalipun.
Konsep terakhir adalah konsep Murah hati, konsep ini menjadikan contoh
dari Muhammad dalam menjual dan membeli sehingga akan menimbulkan
respect to people sehingga akan melanggengkan setiap usaha yang akan
kita lakukan.
Sudahkan anda sahabatku menjalankan 5 konsep marketing ala nabi
Muhammad SAW hari ini, dan bagaimana hasilnya menurut anda wahai
sahabat ...?
disadur dari Marketing Muhammad : Strategi Bisnis Nabi Muhammad dalam
memenangkan Persaingan Pasar; Thorik Gunara dkk, 2006

Sumber: dari milis TDA 02 July 2009